Search This Blog

Total Pageviews

Monday, November 12, 2012

Tugas 2 Kewirausahaan: Platinoem Band (Sebuah Komentar dan Analisis)


Industri musik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dan semakin populer diminati oleh para musisi muda yang ingin mengembangkan karirnya. Hal ini dapat dilihat melalui jumlah band baru yang semakin banyak di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas mengenai salah satu band yang baru terbentuk yaitu Platinoem Band. Pembahasan ini dibuat dalam sebuah analisis yang semoga bermanfaat sebagai masukan untuk lebih memaksimalkan karir band tersebut di industri musik Indonesia.

1.      Harus memiliki tujuan
Sebuah band yang ingin berhasil harus memiliki tujuan dan arah yang jelas. Sasaran Platinoem band harus jelas agar dapat membawa karir band tersebut ke arah sasaran yang diharapkan.

2.      Memiliki ciri khas dan identitas dalam bermusik
Ciri khas dan identitas dalam bermusik terkait dengan segala sesuatu yang disajikan dalam performance-nya. Genre musik, penampilan para personil, video klip, lagu yang dibawakan, warna suara vokalis, dan kepiawaian para pemain musiknya merupakan hal-hal yang menjadi penentu apakah suatu band memiliki ciri khas dan identitas atau tidak. Platinoem band membawakan genre musik pop progresif, sedangkan masyarakat di Indonesia saat ini umumnya lebih menyukai genre musik pop melayu. Platinoem band tidak mengikuti minat pasar secara umum. Hal ini menunjukkan platinoem band di satu sisi memiliki pendirian terhadap genre musik yang ingin digelutinya, namun di sisi lain, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan karir platinoem band karena bagaimana pun minat pasar merupakan hal utama yang menentukan apakah suatu band diterima atau tidak di belantika musik tanah air. Penampilan para personil kurang memiliki ciri khas, sehingga identitas band ini kurang kuat. Padahal di sisi lain video klipnya sudah cukup bagus. Lagu yang dibawakan oleh band ini sebagian merupakan lagu-lagu recycle atau rearrangement, bukan merupakan lagu ciptaan mereka sendiri. Hal ini menjadi salah satu penyebab band tersebut kurang memiliki ciri khas dan identitas dalam bermusik. Selain itu, jenis genre musik yang kurang diminati pasar juga menjadi sebab mengapa nama Platinoem band kurang meledak di dunia musik Indonesia.
  
3.      Sebuah band harus menjalani proses
Banyak band yang hanya memikirkan bagaimana bandnya bisa sukses saja, namun melupakan proses untuk mencapai kesuksesan tersebut. Proses merupakan sebuah jalan panjang yang harus dilalui, begitu banyak kendala ataupun rintangan ke depannya tetapi tentunya proses tersebut dengan sendirinya akan mematangkan suatu band dalam bermusik. Plationem band bisa dikatakan termasuk band yang masih baru. Jika nama band tersebut sampai saat ini belum meledak seperti yang diharapkan, maka mungkin inilah bagian dari proses yang harus dijalani. Platinoem band harus menjalani proses ini dan melaluinya dengan sebaik mungkin. Karena kesuksesan itu dibangun secara bertahap dari proses demi proses. Kesuksesan dan popularitas tidak dibangun sesaat, semua itu butuh waktu. Proses yang dijalani oleh Platinoem band dapat berupa proses mempersiapkan diri dalam skill bermusik, memantapkan teknik performance yang baik, mempersiapkan mental sebagai seorang bintang, memantapkan kesatuan sebagai sebuah band, dan lain-lain. Proses-proses itu berjalan terus menerus selama Platinoem band berkarir di industri musik tanah air.

4.      Promosi melalui berbagai media
Sebuah band yang ingin sukses secara terus menerus akan melakukan berbagai promosi. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti majalah musik, koran, buletin, tabloid, website, akun video online, dan jejaring sosial (Facebook, twitter, dan lain-lain).   Hal ini sangat berpengaruh besar bagi popularitas suatu band dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi label rekaman untuk menjalin kerja sama dengan band tersebut. Platinoem band masih kurang dalam pemanfaatan media untuk memperkenalkan dan mempromosikan diri. Website pribadi dan akun video (youtube) memang sudah dimiliki, tetapi dari segi penampilan dan cara promosi masih memiliki kekurangan. Promosi melalui akun jejaring sosial juga diperlukan, selain itu profil masing-masing personil serta profil dari Platinoem band juga sebaiknya diperkenalkan melalui jejaring sosial. Hal ini juga menjadi akses yang memudahkan para penggemar Platinoem band untuk berinteraksi dengan Sang idola (fans media).

5.      Serius, gigih, berkomitmen, dan totalitas dalam bermusik
Tujuan, ciri khas, identitas, proses, dan promosi sudah dilakukan tetapi hal itu tidak menjamin bahwa suatu band (termasuk Platinoem band) langsung meledak nama-nya di pasaran. Hal yang dibutuhkan jika keadaannya seperti ini adalah keseriusan, kegigihan, komitmen, dan maksimal (totalitas) dalam bermusik. Serius dalam bermusik berarti menganggap bermusik bukan hanya hobi, tapi lebih dari itu bermusik adalah karir. Kegigihan menjadi penentu bertahan atau tidaknya suatu band di tengah-tengah persaingan industri musik tanah air. Komitmen mutlak diperlukan dalam diri masing-masing personil band. Komitmen yang kuat akan menjadi kekuatan band untuk tetap kompak dan bertahan dalam menggapai tujuan yang telah disepakati bersama sejak awal. Totalitas dalam bermusik berarti tidak setengah-setengah, mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki dalam bermusik dan membesarkan nama band. Platinoem band masih perlu membuktikan keseriusan, kegigihan, komitmen, dan totalitasnya dalam berkarir di dunia musik Indonesia. Hal ini harus selalu dipertahankan oleh Platinoem band hingga akhirnya band tersebut mencapai puncak kesuksesan dalam berkarir.



Referensi

      https://www.youtube.com/watch?v=6hsiJImJsc0&feature=youtube_gdata_player.

Saturday, October 27, 2012

TUGAS 1 KEWIRAUSAHAAN


Nama  :       Jack Joe
NPM    :       31409795
Kelas   :       4ID03

  1. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi . Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara.

  2. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Tiga jenis perilaku seorang wirausahawan yaitu sebagai berikut:
     a.       Memulai inisiatif.
     b.      Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan  
           situasi dengan cara praktis.
     c.       Menerima resiko dan kegagalan.

  3.  Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan. Karakteristik wirausahawan menurut Mc Clelland:
      a.       Keinginan untuk berprestasi.
      b.      Keinginan untuk bertanggung jawab.
      c.       Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
      d.      Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
      e.       Rangsangan oleh umpan balik.
      f.       Aktivitas energik.
      g.      Orientasi ke masa depan.
      h.      Keterampilan dalam pengorganisasian.
      i.        Sikap terhadap uang.

Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi adalah sebagai berikut:
a.       Kemampuan inovatif.
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
c.       Keinginan untuk berprestasi.
d.      Kemampuan perencanaan realistis.
e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan.
f.       Obyektivitas.
g.      Tanggung jawab pribadi.
h.      Kemampuan beradaptasi.
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.

 4. Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).

 5. Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru berasal dari orientasi eksternal dan internal. Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi eksternal didapat dari:
a.       Konsumen.
b.      Perusahaan yang sudah ada.
c.       Saluran distribusi.
d.      Pemerintah.
e.       Penelitian dan pengembangan.
Orientasi internal didapat dari:
a.      Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu 
     dipecahkan.
b.   Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang tampaknya berhubungan 
     dengan konsep dan masalah-masalahnya.
c.     Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-
     masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
Sedangkan sumber gagasan bagi produk dan jasa baru antara lain sebagai berikut:
a.       Kebutuhan akan sumber penemuan.
b.      Hobi atau kesenangan pribadi.
c.       Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
d.      Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
e.       Mengapa tidak terdapat?
f.       Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
g.      Pemanfaat produk dari perusahaan lain.

  6. Unsur-unsur analisa pulang pokok yaitu:
     a.       Biaya tetap.
     b.      Biaya variabel.
     c.       Biaya total.
     d.      Pendapatan total.
     e.       Keuntungan.
     f.       Kerugian.
     g.      Titik pulang pokok.

  7. Waralaba (franchising) adalah suatu hubungan/cara bisnis, di mana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dan sebagainya.
Hak guna paten yaitu persetujuan di mana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar.
Jenis-jenis waralaba (franchising):
a.       Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi.
b.      Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dan sebagainya.
c.       Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak, dan real estate.

 8. Pemasaran langsung adalah proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung dapat diartikan juga sebagai aktifitas total di mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan dari calon pelanggan.
     Teknik alternatif dalam pemasaran langsung:
 a.       Periklanan terklasifikasi.
 b.      Periklanan display.
 c.       Kiriman pos langsung.
 d.      Katalog penjualan.
 e.       Pemasaran tanggapan langsung media.

  9. Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan:
          a.   Pemilikan tunggal/perseorangan (firma):
     -     Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang.
     -     Pemilik tidak perlu membagi laba.
b.  Kongsi:
               -     Ada perjanjian tertulis.
               -     Dimiliki 2 orang atau lebih.
               -     Umur perusahaan terbatas.
               -     Pemilikan bersama atas harta.
               -     Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba.
         c.   Perusahaan Perseroan:
          -     Perusahaan dengan badan hukum.
          -     Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki.
          -     Pemilikan dapat berpindah tangan.
          -     Eksistensi relatif lebih stabil/permanen.

  10.  Tiga alternatif pada saat berakhirnya usaha yaitu:
        a.       Likuidasi.
        b.      Reorganisasi.
        c.       Rescheduling.

Tuesday, June 26, 2012

Monday, April 2, 2012

TUGAS 2 ETIKA PROFESI

TUGAS 2 ETIKA PROFESI

Nama : Jack Joe
NPM : 31409795
Kelas : 3ID03



1. Jelaskan perbedaan pokok antara moral dengan etika, berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Moral dapat diartikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Moral atau moralitas ada dalam diri seseorang karena berdasarkan pada nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh orang tersebut sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga orang tersebut dapat membedakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak sepatutnya dilakukan.

Berdasarkan asal katanya, etika dapat berarti kebiasaan, watak, cara bergaul dan cara berperilaku yang baik. Etika merupakan pola perilaku atau kebiasaan baik yang dimiliki seseorang atau organisasi dan dapat diterima oleh lingkungan sosial di mana orang atau organisasi tersebut berada. Etika dapat juga diartikan sebagai nilai-nilai normatif yang dimiliki seseorang atau sebuah organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa moral atau moralitas lebih cenderung berkaitan dengan nilai-nilai yang diyakini dan menjadi semangat dalam diri seseorang atau suatu organisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Moralitas dapat menjadi landasan atau hal yang melatarbelakangi etika seseorang atau suatu organisasi. Sedangkan etika lebih ditunjukkan dalam tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai perilaku yang dimiliki seseorang atau suatu organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan istilah etika banyak dikembangkan dalam suatu sistem organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur profesionalisme seseorang. Misalnya Etika Kedokteran, Etika Jurnalistik, Etika Hukum dan sebagainya. Moral merupakan dorongan batin untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Misalnya, ada seorang pasien ingin melakukan aborsi dan meminta penanganan medis oleh seorang dokter. Dalam etika kedokteran ada beberapa hal yang mengatur tentang aborsi terhadap seorang pasien. Ada ketentuan-ketentuan yang mengatur pada kasus seperti apakah kandungan seorang pasien boleh digugurkan atau diaborsi. Tetapi sang pasien berjanji akan memberikan bayaran yang sangat banyak kepada dokter tersebut jika dia mau mengaborsi kandungan sang pasien meskipun melanggar etika kedokteran. Di sinilah moral dokter tersebut diuji, apakah dia memiliki dorongan batin yang cukup kuat untuk tetap mematuhi etika kedokterannya atau justru melanggarnya.


Referensi:
http://af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=18&ved=0CFwQFjAHOAo&url=http%3A%2F%2Ftendik.kemdiknas.go.id%2Fid%2Fdownload%2Fdoc_download%2F50-etika-organisasi-pemerintaha&ei=dlV4T6HSNYm0rAeO-NGeDQ&usg=AFQjCNEV0oAgXxG6uDfzvtK-AeFHqnJMlg&sig2=BpqQoOtIGXl5jWe0IGzNmQ



2. Jelaskan perbedaan pokok antara paham kantianisme dan utilitariansime! Berikan contoh masing-masing! Paham mana yang lebih banyak dianut oleh para profesional/Insinyur di bidang keteknikan? Mengapa?

Jawab:

Paham kantianisme merupakan paham yang memandang suatu permasalahan secara tegas, objektif, dan memandang setiap orang sebagai subyek moral. Menurut paham ini, setiap orang harus diperlakukan sebagaimana mestinya, bila seseorang benar maka harus dibela hak-haknya dan diperlakukan sebagai pihak yang benar, bila seseorang salah maka harus dihukum namun tetap tidak melanggar hak-hak dasarnya sebagai manusia dan tidak mempermalukannya.

Contoh paham kantianisme:
Seorang pengedar narkoba yang tertangkap pihak kepolisian maka harus dihukum. Bagi seorang penganut paham kantianisme, pengedar narkoba tersebut harus dihukum tepat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Bila tidak dihukum, penganut kantianisme akan merasa hal tersebut adalah hal yang salah dan sama seperti menghukum orang yang tidak bersalah. Proses hukum yang dilakukan juga merupakan tanda bahwa setiap pihak (baik pihak yang benar atau pun pihak yang salah) diakui sebagai subyek moral yang memiliki hak untuk dibela jika benar dan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum jika berbuat salah.

Paham utilitarianisme tidak mengutamakan siapa yang benar dan siapa yang salah. Paham ini berpusat pada pemenuhan manfaat bagi banyak orang. Menurut paham ini, suatu keputusan harus diambil berdasarkan asas manfaat. Orang yang berpikir berdasarkan pemahaman ini dalam mengambil keputusan akan berpedoman pada alternatif manakah yang dapat memberikan manfaat yang paling banyak bagi seluruh pihak.


Contoh paham utilitarianisme:
Seorang pengedar narkoba yang tertangkap pihak kepolisian maka harus dihukum. Bagi seorang penganut paham utilitarianisme, pengedar narkoba tersebut harus dihukum agar masyarakat sekitar tidak menjadi korban atau menjadi pemakai narkoba. Manfaat yang diperoleh akan lebih besar bila si pengedar narkoba tersebut dihukum. Bahkan jika hukuman yang diberikan sangat parah (misalnya penjara seumur hidup atau hukuman mati) maka hukuman tersebut tetap dibenarkan. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa akan jauh lebih bermanfaat dan berdampak positif jika seorang pengedar narkoba dihukum, daripada beresiko menimbulkan korban-korban pemakai narkoba yang baru.

Paham yang lebih banyak dianut oleh para profesional atau insinyur di bidang keteknikan adalah paham utilitarianisme. Hal ini disebabkan karena paham ini berpedoman pada pemikiran manfaat manakah yang lebih besar. Para profesional dan insinyur di bidang keteknikan umumnya lebih mengutamakan pengambilan keputusan yang dapat memberikan manfaat yang paling banyak bagi semua pihak dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.


Referensi:
Wattimena, Reza A. A. Filsafat dan Sains sebuah Pengantar. Jakarta: Grasindo.



3. Jelaskan yang dimaksud dengan dilema moral, beri contoh dalam kejadian dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Dilema moral dapat diartikan sebagai situasi dimana seseorang dihadapkan pada dua alternatif pilihan dimana tidak ada jalan keluar yang memuaskan pada masalah tersebut. Dilema moral merupakan keadaan serba salah, di mana terdapat dua pilihan yang seimbang, sehingga seseorang sangat sulit dalam mengambil keputusan.

Contoh dilema moral dalam kehidupan sehari-hari:
Seorang dokter sedang menangani seorang perempuan yang akan melahirkan. Tetapi kondisi kesehatan perempuan tersebut sangat lemah oleh karena sesuatu hal dan proses melahirkan justru membahayakan keselamatannya. Berdasarkan analisis medis dari sang dokter, hanya salah satu saja yang dapat diselamatkan, yaitu sang perempuan tersebut atau anaknya saja. Suami dari perempuan tersebut kemudian diminta oleh dokter untuk mengambil keputusan, istrinya yang diselamatkan ataukah anaknya yang diselamatkan. Pada kondisi ini, timbullah dilema moral dalam diri sang suami tersebut. Bagaimana pun dua-duanya sama-sama bernyawa, sama-sama berharga baginya, tetapi dia harus memilih yang manakah yang akan dipertahankan untuk tetap hidup oleh sang dokter.


Referensi:
http://bidansiapsiaga.blogspot.com/2011/08/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html


4. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah dimilikinya kompetensi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan kompetensi utama dan kompetensi penunjang yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia!

Jawab:

Kompetensi utama yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia pada dasarnya adalah keterampilan analitis dan keterampilan memecahkan masalah. Seorang Sarjana Teknik Industri di dalam dunia kerja berperan sebagai pemberi solusi untuk masalah-masalah yang ada di perusahaan. Oleh sebab itu, tentunya dibutuhkan suatu pola pikir yang kritis dalam menganalisis dan memecahkan masalah. Selain itu, keterampilan dalam memanfaatkan segala ilmu yang dimiliki untuk memberi solusi bagi suatu masalah juga merupakan kompetensi utama bagi Sarjana Teknik Industri Indonesia.

Kompetensi penunjang merupakan kompetensi yang dapat membantu proses implementasi kompetensi utama. Kompetensi penunjang bagi seorang Sarjana Teknik Industri Indonesia pada intinya dapat disebut sebagai soft skills yang sangat diperlukan dan penting untuk dapat mengimplementasikan kompetensi utama. Kompetensi penunjang yang tergolong ke dalam soft skills antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk berpikir kreatif, kemampuan dalam bekerja secara team, keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi, penguasaan bahasa-bahasa asing, serta memiliki etika dan moral yang baik sehingga dapat mendukung kompetensi utama yang dimiliki.


Referensi:

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=24&ved=0CDEQFjADOBQ&url=http%3A%2F%2Fwww.ie.its.ac.id%2Fdownloads%2Fabstrak%2FKP_1604_Ratih.doc&ei=4WZ4T92_DoPJrQeV76ioDQ&usg=AFQjCNE9m97k7k7eW-YraP4g7RTTD01S8g

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&ved=0CB8QFjAAOAo&url=http%3A%2F%2Fwww.bksti.org%2Fdownload%2Fcategory%2F4-kurikulum-inti.html%3Fdownload%3D32%253Astandard-minimum-lab.-teknik-industri&ei=WGV4T6XtDIfNrQfXxMCGDQ&usg=AFQjCNHwcWStN9Tx2L4RAz0t00IlZnmjlA&sig2=X0F5Pg8qAXLbcoAe_S3eIg

Sunday, March 18, 2012

TUGAS 1 ETIKA PROFESI

1.Jelaskan pengertian dan cakupan etika profesi!

Jawaban:

Etika profesi terbentuk dari dua kata dasar, yaitu kata “Etika” dan kata “Profesi”. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasaYunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang akan mengatur, membatasi dan memberikan aturan “main” yang baik bagi setiap manusia dalam suatu lingkungan pergaulannya.

Istilah profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang artinya janji/ikrar dan pekerjaan. Profesi secara sederhana dapat diartikan juga sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang bertujuan untuk memperoleh nafkah berdasarkan skill atau keterampilan khusus yang dimilikinya. Pengertian lainnya tentang profesi adalah kelompok lapangan kerja di mana manusia yang melakukannya memerlukan ketrampilan dan keahlian yang tinggi.

Berdasarkan arti kata tersebut, maka etika profesi dapat diartikan sebagai suatu sikap menegakkan aturan-aturan yang disepakati demi kebaikan manusia, sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan pekerjaan berdasarkan skill atau keterampilan khusus.

Etika profesi dapat diterapkan di segala profesi yang ada dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu cakupan etika profesi sangat luas. Segala jenis pekerjaan memiliki “aturan main” tersendiri. Pada dasarnya etika profesi mencakup beberapa hal pokok yang berlaku umum untuk setiap profesi, hal-hal pokok tersebut yaitu:

a.Tanggung Jawab; baik terhadap pekerjaan, hasil, serta dampak pekerjaan tersebut

b.Keadilan; berkaitan dengan hak-hak orang lain yang wajib dipenuhi oleh kita dalam melakukan suatu profesi

c.Otonomi, hal ini bermaksud untuk memberikan kewenangan kepada setiap orang sesuai dengan tuntutannya dalam menjalani suatu profesi.


Referensi:
http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf
http://tulangkering.freehostia.com/pengertian-profesi-dan-etika-profesi-it.html



2.Apa tujuan dari proses pembelajaran etika profesi keteknikan!

Jawaban:

Tujuan dari proses pembelajaran etika profesi keteknikan pada dasarnya adalah agar mampu menerapkan etika-etika yang semestinya dilakukan dalam berprofesi sehari-hari, secara umum tujuan-tujuan pembelajaran etika profesi keteknikan adalah sebagai berikut:

a.Menjunjung tinggi martabat profesi; dengan mempelajari etika profesi keteknikan, diharapkan para pelaku profesi lebih bersikap arif dalam menjaga nama baik profesinya.

b.Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota; pemahaman tentang etika profesi keteknikan diharapkan mampu menjaga kesejahteraan para anggota profesinya dengan cara tidak sewenang-wenang dalam bertindak.

c.Meningkatkan pengabdian para anggota profesi; pengabdian bukanlah hal yang dipaksakan, melainkan dilakukan dengan penuh kesadaran, oleh sebab itu bila sudah mempelajari dan memahami etika profesinya, diharapkan para pelaku profesi dapat mengabdi dengan baik pada profesinya masing-masing.

d.Meningkatkan mutu profesi; jika setiap pelaku profesi menjalankan profesinya dalam koridor etika profesi yang semestinya, maka mutu profesi juga otomatis akan meningkat.

e.Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat; pemahaman dan pengamalan etika profesi akan mendukung terciptanya organisasi profesional yang kuat.


Referensi:
http://www.anneahira.com/etika-profesi-19670.htm



3.Apa yang dimaksud dengan kode etik?

Jawaban:
Kode etik dapat diartikan sebagai “aturan main”, tata cara, pedoman etis yang menjadi standar dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan (profesi). Kode etik menunjukkan nilai-nilai profesional yang diterapkan oleh setiap anggotanya. Kode etik berfungsi sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Kode etik juga berperan sebagai pedoman bagi masyarakat dalam meminta pertanggungjawaban jika mengalami tindakan yang di luar kewajaran atau kesalahan dari para pelaku profesi. Terdapat 3 hal penting mengenai kode etik, yaitu:

a.Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan;

b.Kode etik profesi merupakan sarana pengendalian sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan;

c.Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi


Referensi:
http://blog.uin-malang.ac.id/ilyasbima/2011/06/17/pengertian-hakikat-dan-fungsi-kode-etik-profesi-guru/
http://mohtar.staff.uns.ac.id/files/2009/03/kode-etik.pdf



4.Jelaskan kode etik Insinyur (keteknikan) menurut ABET !

Jawaban:

Kode etik insinyur menurut ABET pada awalnya memulai dengan pengenalan umum yang berisikan pernyataan tentang 4 (empat) prinsip etika dasar profesi keinsinyuran sebagai berikut :

a.Insinyur harus selalu menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia,

b.Insinyur dituntut untuk bersikap jujur dan tidak memihak, serta melayani masyarakat, pengusaha dan klien dengan kesetiaan;

c.Insinyur selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan prestise dari profesi teknik,

d.Insinyur mendukung kaum profesional dan teknis dari disiplin ilmu mereka masing-masing.

Selanjutnya kode etik versi ABET tersebut diakhiri dengan 7 (tujuh) fundamental canon yang kemudian dilengkapi lagi dengan uraian penjelasan yang termuat dalam “Suggested Guidelines for Use with the Fundamental Cannons of Ethics”.


Referensi:
http://www.its.ac.id/personal/files/material/1657-m_sritomo-ie-Professional%20Engineer%20&%20Etika%20Profesi%20%28Insinyur%29.pdf