Search This Blog

Total Pageviews

Tuesday, June 18, 2013

SEKILAS TENTANG PETA-PETA KERJA

Definisi Peta Kerja
Peta kerja merupakan alat komunikasi yang sitematis dan logis untuk menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Peta tersebut memberikan informasi-informasi yang diperlukan seperti jumlah benda kerja atau hasil kerja lainnya yang harus dibuat, waktu operasi untuk penyelesaian kerja baik secara total maupun masing-masing elemen kerja yang ada, dan kapasitas mesin atau kerja lainnya dimana informasi-informasi yang diperoleh dipergunakan dalam memperbaiki metode kerja. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain:
a.       Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
b.      Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen kerja yang lain.
c.       Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu menunggu.
d.      Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.
e.       Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.
f.       Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.
g.      Menentukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang lebih efektif dan efisien.
h.      Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.


Lambang-lambang Peta Kerja 
Sesuai dengan catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth dengan mengusulkan 40 buah lambang yang dapat dipakai dalam pembuatan peta-peta kerja, yang kemudian disederhanakan menjadi empat macam lambang yaitu operasi, transportasi, pemeriksaan, dan penyimpanan atau menunggu. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan suatu peta kerja selain karena setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang tinggi yaitu bahwa setiap lambang mempunyai arti yang sangat luas. Lambang-lambang yang digunakan oleh Gilbreth kemudian dimodifikasi oleh American Society of Mechanical Engineers (ASME) pada tahun 1947 seperti lingkaran kecil diganti dengan anak panah untuk kejadian transportasi dan menambah lambing baru untuk proses menunggu. Lambang-lambang yang diusulkan oleh ASME dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Operasi dilambangkan dengan lingkaran.
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi, dan memberikan informasi mengenai suatu keadaan. Operasi merupakan kegiatan yang paling bayak terjadi dalam suatu proses dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja seperti pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut, pekerjaan mengeraskan logam, dan pekerjaan merakit.
b.      Pemeriksaan/inspeksi dilambangkan dengan persegi.
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemeriksaan tidak mengarahkan bahan untuk menjadi suatu barang jadi misalnya mengukur dimensi benda, memeriksa warna benda, dan membaca alat ukur.
c.       Transportasi dilambangkan dengan anak panah.
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami peperpindahan tempat yang bukan bagian dari suatu operasi seperti memindahkan barang dengan kereta dorong, mengangkat benda kerja dengan katrol, dan memindahkan benda kerja dari mesin bubut ke mesin fris.
d.      Aktivitas Gabungan dilambangkan dengan lingkaran dan persegi.
Kegiatan ini terjadi antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan.
e.       Menunggu (delay) dilambangkan dengan D.
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apapun atau berhenti sementara yang menunjukkan bahwa suatu obyek ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali seperti obyek menunggu untuk diproses atau diperikesa, peti menunggu untuk dibongkar, dan bahan menunggu untuk dipindahkan ke tempat lain.
f.       Penyimpanan (storage) dilambangkan dengan merge.
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut ingin diambil kembali biasanya membutuhkan prosedur perizinan tertentu. Lambang di atas menyatakan bahwa suatu obyek mengalami penyimpanan secara permanen misalnya penyimpanan dokumen-dokumen dalam brankas dan penyimpanan bahan baku dalam gudang.


Macam-macam Peta Kerja 
Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi dalam dua bagian. Adapun bagian-bagian peta kerja berdasarkan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan.
b.      Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat. 
   
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Contoh peta-peta kerja yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:
a.       Kelompok kegiatan kerja keseluruhan
1). Peta Proses Operasi
2). Peta Aliran proses
3). Peta Proses Kelompok Kerja
4). Diagram aliran
b.      Kelompok kegiatan kerja setempat
1). Peta Pekerja dan Mesin
2). Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan


Peta Proses Operasi 
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan-bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi produk jadi atau komponen, dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut seperti waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang digunakan. Informasi-informasi yang diperoleh dari peta proses operasi memiliki beberapa manfaat antara lain:
a.       Mengetahui kebutuhan terhadap mesin dan anggarannya.
b.   Memperkirakan kebutuhan terhadap bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi tiap operasi dan pemeriksaan.
c.       Menentukan tata letak pabrik.
d.      Melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan.
e.       Melatih cara kerja.
Penggambaran suatu peta proses operasi sangat dibutuhkan dalam perencanaan aktivitas produksi. Peta proses operasi dapat digambarkan dengan baik apabila menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.    Membuat judul Peta Proses Operasi dan identifikasi nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta, dan nomor gambar.
b.      Material yang digunakan ditempatkan di atas garis horisontal, yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
c.       Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
d.      Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
e.       Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
f.       Produk yang biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu dan berarti dipetakan dengan garis vertikal di sebelah kanan halaman kertas.
Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui informasi-informasi yang diperlukan dari kegiatan kerja yang dilakukan. Analisis yang perlu dilakukan terdiri dari hal-hal seperti di bawah ini:
a.       Bahan-bahan
Semua alternatif dari bahan yang dipergunakan harus dipertimbangkan supaya proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sesuai dengan fungsi, realibilitas, pelayanan, dan waktunya.
b.      Operasi
Semua pilihan yang mungkin terjadi dalam proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metode perakitannya, serta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan perlu dipertimbangkan. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan, menggabungkan, merubah, atau menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi.
c.       Pemeriksaan
Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas maupun kuantitas suatu obyek untuk memenuhi standar atau ketentuan yang sudah ditetapkan supaya produk tersebut dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan teknik pengambilan sampel untuk mengetahui kondisi suatu obyek atau produk.
 d.      Waktu
Semua alternatif mengenai cara kerja, jenis peralatan dan perlengkapan yang digunakan perlu diperhatikan untuk menyederhanakan waktu yang dipergunakan.


Peta Aliran Proses 
Peta aliran proses digunakan untuk mengamati secara lebih lengkap dan rinci setiap komponen pembentuk suatu produk. Peta ini memuat informasi mengenai urut-urutan operasi; pemeriksaan; transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi pada suatu proses berlangsung. Disamping itu juga memuat informasi mengenai waktu yang dibutuhkan untuk selang jarak perpindahan.
Perbedaan utama dengan peta proses operasi adalah bahwa peta aliran proses memuat seluruh kegiatan/aktivitas dasar, serta dapat digunakan untuk menganalisis setiap komponen secara lebih lengkap. Artinya peta ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Kegunaan peta aliran proses antara lain:
a.       Dapat untuk menganalisis aliran bahan atau orang.
b.      Dapat untuk memperbaiki proses atau metode kerja.
c.       Dapat mengetahui seluruh rangkaian proses yang dialami suatu bahan hingga komponen akhir.
d.      Dapat untuk mengetahui letak ketidakefisienan yang terjadi sepanjang rangkaian proses.


Macam-macam Peta Aliran Proses 
Di atas sudah dikatakan bahwa peta aliran proses memungkinkan untuk digunakan dalam aktivitas perkantoran. Peta aliran proses pada umumnya dibagi dalam 2 tipe yaitu:
a.       Peta Aliran Proses Tipe Bahan
Peta aliran proses tipe bahan adalah suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi.
b.      Peta Aliran Proses Tipe Orang
Peta aliran proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktifitas-aktifitas manusianya. Peta jenis ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
       1). Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator.
      2). Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut peta proses kelompok kerja.


Diagram Aliran 
Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut. Diagram aliran mempunyai beberapa fungsi yang antara lain adalah:
a.       Lebih memperjelas suatu peta aliran proses; apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting.
b.      Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
c.    Model tiga dimensi merupakan suatu variasi dari diagram aliran; yang berguna terutama untuk menganalisa aliran-aliran baik barang, bahan maupun orang yang terjadi pada suatu gedung yang bertingkat banyak.
Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses, ini berarti penganalisaan suatu proses kerja akan lebih sempurna apabila kita mengetahui dimana tempat mesin, tempat kerja, daerah kerja dan kemana saja arah gerakan dari bahan, perlengkapan atau orang selama proses tersebut berlangsung.


Peta Proses Kelompok Kerja 
Peta proses kelompok kerja digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang memerlukan analisa melalui peta:
a.       Proses Kelompok Kerja
b.      Pekerjaan Pergudangan
c.       Pekerjaan Pemeliharaan
d.      Pekerjaan Pengangkutan Material (Material Handling)


Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja 
Peta proses kelompok kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja. Tujuan utama yang harus dianalisa dari kelompok kerja adalah dapat meminimumkan waktu menunggu berarti kita dapat mencapai tujuan lain yang lebih nyata seperti mengurangi ongkos proses atau mempercepat waktu penyelesaian proses.
Seorang penganalisa biasanya membuat peta proses kelompok kerja jika ia bermaksud untuk menyelidiki suatu operasi yang dilaksanakan oleh beberapa operator. Operator dalam hal ini bisa mengoperasikan suatu fasilitas (mesin, perlengkapan atau peralatan) maupun suatu proses.


Peta Pekerja dan Mesin 
Peta pekerja dan mesin merupakan peta yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari interaksi antara pekerja dan mesin. Peta ini merupakan alat yang baik untuk dipakai dalam mengurangi waktu menganggur. Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja dan mesin adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator (pekerja) dan waktu kerja mesin yang ditangani. Berikut ini merupakan kegunaan dari peta pekerja dan mesin.
a.       Untuk mengubah tata letak tempat kerja
b.      Untuk mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
c.       Merancang kembali mesin dan peralatan
d.      Memperkirakan adanya penambahan pekerja bagi suatu mesin atau sebaliknya penambahan mesin bagi seorang pekerja.


Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan 
Peta ini menggambarkan semua gerakan pada saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini, dapat dilihat semua operasi secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap siklus dari pekerjaan terjadi dengan cepat dan terus berulang. Itulah sebabnya, dengan menggunakan peta ini dapat dilihat adanya pola gerakan yang tidak efisien, dan dapat dilihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut berlangsung. Pada dasarnya, Peta tangan kiri dan Tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu sistem kerja.


Fungsi Khusus Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan 
Peta tangan kiri dan tangan kanan pada umumnya sangat bermanfaat untuk menggambarkan aktivitas kerja secara setempat. Selain fungsi umum yang telah diketahui, peta tangan kiri dan tangan kanan juga mempunyai fungsi khusus yang diantaranya adalah:
a.       Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
b.      Dapat untuk menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
c.       Dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja. 
d.   Dapat dipakai sebagai alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.



Referensi
Nasrullah, Reza. 1996. Pengantar Teknik Industri. Jakarta:  Gunadarma. 
            Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri ITB.
            Windjosubroto, Sritomo. 2006. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya: Guna Widya.

 

2 comments:

  1. Jangan berhenti mas joe, semangat dan terimakasih saya sangat suka semoga pahalanya makin berlimpah karna ilmu yg bermanfaat.

    ReplyDelete