Search This Blog

Total Pageviews

Monday, May 31, 2010

Sisi Negatif Penggunaan AC (Air Conditioner)

Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berkembang biak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

                                  

Banyaknya aktivitas di dalam gedung dapat meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat.

Pada dasarnya, desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan sebagian bahan polutan. Namun, kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2  di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002) :

  1. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, dan bahan-bahan pembersih ruangan.
  2. Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana semuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.
  3. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, lem, asbes, fibreglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut.
  4. Pencemaran akibat mikroba, dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya.
  5. Gangguan ventilasi udara, berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.

Tanpa sadari, kita banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan ber-pendingin udara atau air conditioner (AC). Mulai dari kantor, mobil, angkutan umum, pertokoan, hingga kamar tidur. Kita sekadar mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang dihasilkan mesin penyejuk ruangan (AC). Sesungguhnya, berada di ruang ber-AC dalam waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, antara lain:

 

1. Kegemukkan (Obesitas)

Sejumlah penelitian menyajikan fakta bahwa suhu udara yang nyaman menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kenaikan berat badan. Suhu udara yang nyaman seringkali membuat orang malas bergerak.

 

Minimnya aktivitas tubuh sesungguhnya meniadakan pelepasan energi pembakaran lemak. Dalam jangka panjang, timbunan lemak akan terakumulasi dan memicu obesitas. Sebab itu, mereka yang terbiasa hidup di ruangan ber-AC disarankan memiliki jadwal rutin berolah raga untuk membakar lemak tubuh.

 

2. Sick Building Syndrom

Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dan di luar ruangan bisa mempengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi bercucur keringat usai melakukan aktivitas di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan sakit kepala, lemas, sesak napas, bahkan sulit berkonsentrasi.

 

3. Penularan Penyakit

Hampir semua ruang berpendingin udara minim ventilasi. Kondisi ini membuat sirkulasi udara tidak lancar dan hanya menghasilkan udara daur ulang. Saat salah satu penghuninya membawa virus, otomatis virus itu akan terperangkap di ruangan sehingga berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat.

 

4. Penuaan Kulit

Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikel air di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tak langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering.

 

Jika sebagian besar waktu kita habis di ruang berpendingin udara, biasakan menggunakan pelembab ekstra untuk kulit. Kita harus memiliki cara untuk menjaga kelembaban kulit demi mempertahankan elastisitasnya.

 

5. Menurunkan Semangat di Pagi Hari

Sebuah hasil penelitian di Singapura menunjukkan, bahwa tidur dengan menyalakan AC di malam hari, dan menutup rapat semua jendela, dapat menyebabkan tidak bersemangat setelah bangun. Hal ini dikemukakan oleh Rektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura Wang Nuoxian yang telah menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk meneliti kebiasaan tidur 300 warga Singapura. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika sejumlah besar orang menyalakan AC dan menutup rapat semua jendela, maka dapat mengakibatkan akumulasi karbon dioksida ke dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut ketika bangun pagi, dan tidak bersemangat.

 

Hal yang sama dikemukakan oleh Dr. Wendra Ali. Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf. Hal ini dapat memicu seseorang menjadi lesu dan tidak bersemangat.

 

Berbagai efek buruk itulah yang kemudian dijadikan acuan untuk mengembangkan teknologi pendingin udara yang lebih menyehatkan. Hal inilah yang menyebabkan kita sering mendapati produsen mesin pendingin udara (AC) yang menjanjikan berbagai inovasi terhadap produknya, seperti perlindungan dari virus dan sebagainya.

 

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari dampak negatif AC:

  • Sebaiknya luangkan waktu Anda, walau sedikit, untuk berjalan-jalan keluar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.
  • Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek buruk pada kesehatan.
  • Aktifitas fisik, terlebih olahraga teratur, sangat dianjurkan. Termasuk pula Anda yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang ber-AC.
  • Jagalah kebersihan. Secanggih apapun fasilitas yang Anda gunakan demi kenyamanan Anda bekerja, tidak akan efektif jika Anda tidak menjaga kebersihan ruangan tersebut.
  • Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC Anda, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan tersebut.
  • Letakkan tanaman indoor di tempat Anda bekerja, tanaman tersebut sangat membantu mengurangi dampak polusi.
  • Bagi pekerja kantor, jujurlah pada diri sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk daripada menularkan penyakit pada orang lain.
  • Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC yang dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon dalam waktu yang lama.

 

 

 

 

REFERENSI

 

http://fajj27blog.wordpress.com

http://www.adipedia.com

http://www.kaskus.us

http://www.lintasberita.com

No comments:

Post a Comment