Akhir-akhir ini bahan bakar semakin meresahkan rakyat kecil. Ketika pemerintah menganjurkan beralih dari minyak tanah ke gas, ternyata harga gas juga naik sementara untuk pindah ke minyak tanah di berbagai kota sudah sulit didapat. Selain itu, kini semakin marak aksi demonstrasi baik dari kalangan LSM, civitas akademika, maupun kelompok masyarakat biasa yang menyuarakan keberatan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga BBM ini merupakan suatu kebijakan yang sangat dilematis bagi pemerintah. Alasanya adalah jika harga BBM tidak disesuaikan dengan harga internasional yang juga memgalami kenaikan, maka akan terjadi devisit keuangan negara. Hal tersebut akan berdampak lebih luas lagi terhadap kenaikan harga pada produk-produk subtitusi lain, seperti CPO yang menjadi komoditas penting di dunia.
Tidak hanya dampak negatif, kenaikan harga BBM ternyata mempunyai dampak positif yaitu memacu masyarakat untuk berpikir cerdas dalam menyikapinya, seperti memodifikasi asupan BBM pada kendaran bermotor dengan gas LPG dan ada pula yang mencoba mencampur bensin dengan air. Sementara itu untuk keperluan rumah tangga, ada yang memanfaatkan biogas dari septictank untuk memasak. Salah satu sumber energi alternatif yang sesungguhnya memberikan harapan yang cerah bagi situasi “kesulitan energi” ini adalah briket (superkarbon). Superkarbon dihasilkan dari limbah atau material yang tidak terpakai, meskipun terbuat dari material sisa, tetapi superkarbon sangat potensial untuk menggantikan posisi BBM di masyarakat.
Superkarbon tersebut dapat dibuat untuk keperluan sendiri, selain itu superkarbon juga dapat diproduksi sebagai kegaiatan bisnis yang mudah dan murah untuk dilakukan. Tidak hanya itu, bisnis superkarbon cukup memberikan keuntungan yang layak.
Pengertian Briket (Superkarbon)
Briket atau yang sering disebut dengan superkarbon adalah bahan bakar karbon dalam bentuk briket yang diproduksi dari limbah bahan organik maupun turunannya yang masih mengandung sejumlah energi. Limbah tersebut diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk keperluan rumah tangga maupun industri yang bersifat dapat diperbaharui.
Superkarbon dapat diproduksi kapan saja dan dimana saja sesuai dengan kebutuhan. Hal ini karena semua bahan baku dan bahan pendukungnya tersedia melimpah di setiap daerah dan di seluruh wilayah nusantara.
Superkarbon sama dengan karbon-karbon lain yang sudah beredar di masyarakat, seperti arang kayu, arang sekam, dan arang tempurung kelapa, yang di dalamnya masih memiliki energi untuk pembakaran. Perbedaanya terletak pada daya nyala yang cepat, kuat, dan lebih tahan lama. Selain itu, asap pembakaran superkarbon lebih sedikit serta sisa pembakaranya tidak menjadi abu yang berserakan, kelebihan tersebut menjadikan superkarbon sebagai salah satu bentuk arang karbon yang dapat dimanfaatkan secara luas dalam berbagai kebutuhan, baik sekala rumah tangga maupun sekala industri
Sebagai bahan bakar alternatif, superkarbon juga memiliki sifat-sifat seperti BBM, yaitu sebagai berikut:
a) Menghasilkan nyala api dan bara selama kurun waktu tertentu.
b) Mengeluarkan sejumlah energi panas yang dapat diukur dengan kalorimeter.
c) Membebaskan gas sisa pembakaran berupa sedikit asap dan abu.
Sasaran utama dari produksi superkarbon adalah menghemat atau mengganti minyak tanah dan gas yang secara bertahap akan dikurangi pasokannya. Apabila dibandingkan dengan pendahuluannya yang sejenis, seperti kayu bakar dan batu bakar, superkarbon memiliki keunggulan, antara lain mudah dinyalakan meskipun dalam keadaan basah, jumlah asap yang dikeluarkan juga sedikit dan tidak perlu ditunggu terus-menerus selama penggunaan. Selain itu, memproduksi superkarbon relatif membutuhkan biaya produksi yang sangat murah karena hanya memerlukan limbah sebagai bahan bakunya.
Cara Pembuatan Briket (Superkarbon) dari Serbuk Gergaji
Berikut ini adalah alat dan bahan serta cara pembuatan superkarbon dari serbuk gergaji.
Alat
a. Tungku (Kiln Metal)
b. Kaleng bekas
c. Korek api
d. Pengaduk
e. Plastik
f. Katel/ Panci
g. Triplek
h. Ember kecil
i. Gergaji
j. Cetakan Briket / bambu
k. Kayu bakar
l. Thermometer
m. Gelas ukur
Bahan
a. Serbuk gergaji
b. Serbuk arang
c. Tepung kanji
d. Air
e. Minyak tanah
f. Minyak goreng
g. Oli bekas
Cara Kerja
A. Proses Pembuatan Serbuk Arang dari Serbuk Gergaji
a. Mempersiapkan semua alat dan bahan.
b. Memilih sampah /serbuk gergaji yang kering.
c. Memasukan serbuk gergaji dalam kiln metal/drum sebanyak 1/3 bagian.
d. Kemudian bakarlah dengan sedikit menyiram minyak tanah.
e. Selanjutnya, setelah api menyala masukan sedikit demi sedikit serbuk gergaji lainnya agar api tidak padam.
f. Proses pembakaran berlangsung kurang lebih 1 jam.
g. Selama proses pembakaran, lubang di atas dibiarkan terbuka.
h. Setelah api padam dan dingin dipilih serbuk gergaji yang telah dibakar, yang warnanya telah berubah menjadi hitam pekat.
B. Pembuatan Lem Kanji
a. Mempersiapkan semua alat dan bahan.
b. Menimbang 30 gram tepung kanji.
c. Memasukan tepung kanji ke dalam 600 ml air, lalu panaskan aduk sampai rata dan mengental seperti lem.
d. Setelah mengental seperti lem lalu angkat dan dinginkan sekitar 10 menit.
C. Menitrasi dengan Lem Kanji
Pertama: cara pembuatan briket (superkarbon) dari serbuk arang
a. Mempersiapkan semua alat dan bahan.
b. Menyaring serbuk gergaji yang telah dibakar sehingga menjadi seperti tepung.
c. Kemudian masukan ke dalam kaleng bekas yang telah disediakan.
d. Campurkan lem kanji tersebut dengan tepung arang yang telah disaring dengan perbandingan 1: 9 sehingga menjadi adonan yang lengket dan diaduk agar semua bahan tecampur lem kanji.
Kedua: cara pembuatan briket (superkarbon) dari serbuk gergaji
a. Mempersiapkan semua alat dan bahan.
b. Memilih serbuk gergaji yang kering.
c. Menyaring serbuk gergaji.
d. Memasukkan serbuk gergaji kedalam wadah/kaleng.
e. Campur serbuk gergaji dengan lem kanji dengan perbandingan 1:9 sehingga menjadi adonan yang lengket dan diaduk sampai semua tercampur lem kanji.
D. Cara Pencetakan Briket (Superkarbon) dari Serbuk Arang dan Serbuk Gergaji
a. Menyiapkan cetakan briket yang terbuat dari potongan bambu dengan ukuran kurang lebih tinggi 10 cm dan lebar 10 cm.
b. Setelah tepung arang dicampur dengan lem kanji kemudian dicetak dan dijemur selama 3-4 hari sampai benar-benar kering.
Manfaat Briket (Superkarbon) dalam Kehidupan Sehari-Hari
Superkarbon memiliki sifat serupa dengan BBM. Oleh karena itu, superkarbon dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar alternatif guna mengurangi ketergantungan akan BBM yang semakin hari semakin sulit diperoleh. Pemanfaatan dari briket atau superkarbon dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
a. Rumah Tangga
Superkarbon dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan memasak ibu rumah tangga setiap hari. Bahan bakar tersebut dapat ditempatkan pada kompor buatan sendiri atau kompor yang telah dimodifikasi. Bahan bakar murah ini dapat menghasilkan api dengan sedikit asap sehinggga memberikan kenyamanan bagi ibu rumah tangga. Dengan demikian, berbagai permasalahan seputar kelangkaan BBM di rumah tangga dapat segera diantisipasi.
b. Industri Rumah Tangga (Home Industri)
Di setiap daerah, baik di desa maupun di kota sering dijumpai kegiatan industri yang menggunakan BBM sebagai sumber pemanas, diantaranya adalah produksi gula merah, kecap, kopra, tahu, tempe, pembuatan batu bata dan kapur, pengeringan tepung ikan, serta penyulingan minyak asiri. Home industri tersebut membutuhkan bahan bakar yang banyak untuk operasional sehari- hari. Penggunaan BBM pada industri rumah tangga tersebut secara perlahan bisa digantikan dengan superkarbon. Dengan demikian kalangan pelaku home industri tidak perlu khawatir jika dipasaran tidak ada BBM.
c. Pariwisata
Perkemahan, darmawisata, wisata alam, dan piknik merupakan kegiatan rutin yang sering diadakan oleh sekolah atau institusi swasta maupun pemerintah. Di dalam acara tersebut, terdapat kegiatan yang membutuhkan BBM. Namun, BBM tersebut dapat digantikan oleh superkarbon (briket). Bahkan, briket sangat praktis untuk memanggang ikan, sate, ataupun sekedar menghangatkan badan di malam hari. Pendaki gunung atau pencinta alam, apabila kehabisan bahan bakar di tengah jalan dan tidak memperoleh kayu bakar kering dapat memanfaatkan briket karena produk tersebut tetap akan menyala sekalipun terendam di dalam air atau basah terkena hujan.
d. Industri Strategis
Industri yang menyangkut kepentingan orang banyak, sepeti industri semen dan PLTU menggunakan bahan bakar yang luar biasa jumlahnya untuk operasi setiap hari. Tidak kurang dari 60 – 100 ton batu bara setiap hari harus didatangkan untuk dibakar dalam tungku raksasa guna memanaskan air maupun reaksi-reaksi kimiawi. Saat ini kedua macam industri strategis tersebut menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama. Padahal, pendistribusian batu bara yang lewat jalur laut sering mengalami masalah. Sebenarnya, jika ada perusahaan yang memproduksi superkarbon (briket) sebanyak 100- 200 ton sehari, kebutuhan batu bara dapat dikurangi karena superkarbon dapat menghasilkan 500 kkal/kg energi.
e. Hankam
Selama ini para prajurit dalam latihan perang ataupun perang sebenarnya selalu dibekali dengan wax, yaitu sejenis bahan bakar yang dibuat dari turunan minyak bumi. Wax (parafin) didatangkan dari luar negeri sehingga harganya cukup mahal, barang tersebut hanya menghasilkan api tanpa disertai bara. Jadi, panas atau kalorinya kurang memadai untuk keperluan yang lebih banyak. Dengan demikian, peranan wax (parafin) secara cepat atau lambat bisa digantikan oleh superkarbon karena mudah diproduksi oleh negeri sendiri.
Selain itu masih banyak lagi manfaat dari superkarbon ini, bukan hanya di kalangan rumah tangga, tetapi di perusahaan juga sangat dibutuhkan, oleh karena itu gunakanlah sampah-sampah organik yang ada di sekitar lingkungan sebagai bahan alternatif pengganti BBM.
artikel anda bagus, praktis dan mudah dipahami. penelitian skripsi saya juga tentang superkarbon. silahkan berkunjung diblog saya di unnietitin.blogspot.com
ReplyDeleteThx unnietitin atas commentnya...:)
ReplyDeleteOk nanti saya kunjungi blog Anda juga